Gempa selatan Yogyakarta M 4,5 19 November 15.35 WIB

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gempa Yogyakarta ini (bertanda bintang hijau) cukup signifikan setelah gempa beberapa tahun silam, tercatat beberapa gempa dengan kedalaman dangkal terjadi dalam tahun 2009 ini. melihat pergerakannya yang masih berada di daerah pertemuan antar lempeng eirasia dan indoaustralia nampak bahwa gempa kali ini merupakan efek  penyesuaian pergerakan lempeng di selatan jawa barat. masih dimungkinkan gempa-gempa selanjutnya, dan mengingat kedalamnnya yang hanya 71 km perlu diwaspadai kemungkinan gempa-gempa dangkal selanjutnya dengan skala gempa yang lebih tinggi.

Earthquake Details

Magnitude 4.5
Date-Time
Location 8.952°S, 110.367°E
Depth 71.4 km (44.4 miles)
Region JAVA, INDONESIA
Distances 125 km (80 miles) S of Yogyakarta, Java, Indonesia
220 km (135 miles) S of Semarang, Java, Indonesia
240 km (150 miles) SSE of Pekalongan, Java, Indonesia
505 km (315 miles) SE of JAKARTA, Java, Indonesia
Location Uncertainty horizontal +/- 21.8 km (13.5 miles); depth +/- 11.7 km (7.3 miles)
Parameters NST= 18, Nph= 18, Dmin=210.2 km, Rmss=1.16 sec, Gp=166°,
M-type=body wave magnitude (Mb), Version=7
Source
  • USGS NEIC (WDCS-D)
Event ID us2009pear

 

Gempa bumi kepulauan Mentawai M 4.8 10 November 10.33 WIB

Gempa bumi di kepulauan mentawai ini tercatat 45 menit setelah terjadi gempa M 6.2 di kepulauan Nicobar, India , setelah ini ternyata juga memicu gempa di Aceh dengan skala M 6.0

Earthquake Details

Magnitude 4.8
Date-Time
  • Tuesday, November 10, 2009 at 03:33:30 UTC
  • Tuesday, November 10, 2009 at 10:33:30 AM at epicenter
Location 1.469°S, 99.259°E
Depth 9.9 km (6.2 miles)
Region KEPULAUAN MENTAWAI REGION, INDONESIA
Distances 135 km (85 miles) WSW of Padang, Sumatra, Indonesia
330 km (205 miles) SW of Pekanbaru, Sumatra, Indonesia
575 km (360 miles) SSW of KUALA LUMPUR, Malaysia
975 km (610 miles) WNW of JAKARTA, Java, Indonesia
Location Uncertainty horizontal +/- 22.4 km (13.9 miles); depth +/- 6.2 km (3.9 miles)
Parameters NST= 24, Nph= 27, Dmin=280.5 km, Rmss=1.15 sec, Gp=137°,
M-type=body wave magnitude (Mb), Version=6
Source
  • USGS NEIC (WDCS-D)
Event ID us2009nvam

gempa bumi Raba NTB 6,7 SR 9 November 02.41 WIB

Gempa di wilayah Raba NTB ini menunjukkan ada perluasan wilayah Gempa yang semua hanya di kisaran NTT – Timor timur-Laut Banda, mula merembet ke lempeng ng sisi barat, mengingat kekuatannya yang mencapai 6,7 SR, bisa dimungkinkan ada gempa susulan maupun memicu gempa di wilayah lempeng sekitarnya dengan kekuatan yang hampir sama. Kedalaman yang hanya 18,3 km cukup membahayakan bangunan dan struktur di atasnya, karena termasuk gempa dangkal.

Earthquake Details

Magnitude 6.7
Date-Time
Location 8.316°S, 118.697°E
Depth 18.3 km (11.4 miles) (poorly constrained)
Region SUMBAWA REGION, INDONESIA
Distances 15 km (10 miles) NNW of Raba, Sumbawa, Indonesia
310 km (190 miles) ENE of Mataram, Lombok, Indonesia
330 km (205 miles) W of Ende, Flores, Indonesia
1335 km (830 miles) E of JAKARTA, Java, Indonesia
Location Uncertainty horizontal +/- 9.3 km (5.8 miles); depth +/- 33 km (20.5 miles)
Parameters NST= 61, Nph= 61, Dmin=383.4 km, Rmss=1.2 sec, Gp= 36°,
M-type=teleseismic moment magnitude (Mw), Version=6
Source
  • USGS NEIC (WDCS-D)
Event ID us2009nta5

Sebulan jadi Ketua DPR, Marzuki Hipertensi

JAKARTA-MI: Entah karena tekanan tugas sebagai Ketua DPR atau disebabkan banyaknya kecaman atas sikapnya yang membatalkan dua Rapat Kerja Komisi-komisi di DPR, Marzuki Alie mengalami hipertensi. Jika kondisi normal tekanan darahnya hanya 120/80 mmHg, namun Rabu (28/10) ia memngaku tekanan darahnya mencapai 150/90 mmHg.

Marzuki sebelumnya memang belum pernah terjun sebagai anggota DPR. Namun kemudian yang bersangkutan ditunjuk oleh Partai Demokrat sebagai Ketua DPR periode 2009-2014. Bahkan, karir politiknya praktis baru dimulai sejak tahun 2005. Saat itu pun, dirinya langsung menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

Hal itu diungkapkan Marzuki di Gedung DPR, Kamis (29/10). “Saya masih Hijau di dunia politik,” kata Marzuki. Untuk itu, ia meminta dimaklumi jika terkadang emosi, karena masalah yang dihadapi Ketua DPR cukup memberatkannya. “Kemarin tensi saya naik memang karena sudah banyak menumpuk,” ujar Marzuki.

Namun, ia mengatakan sudah melatih kesabaran, bahkan ia menginginkan bertutur dan bersikap tenang seperti Presiden SBY. Bahkan waktu tiga tahun sudah dihabiskannya untuk dapat meniru sikap SBY. Namun ia menyadari bahwa dirinya dilahirkan alamiah sedikit ‘keras’.

“Namanya orang Sumatera biasa nada tinggi tapi saya menekan betul supaya bisa berirama. Selama ini saya ikuti gaya irama ngomong Pak SBY yang banyak disukai orang. Alhamduliha sudah berhasil, ya sekarang sudah 78 persen kurang 20 persen lagi lah,” tandasnya.

Dengan tugas yang begitu banyak tersebut, bahkan untuk melihat pemberitaan dirinya di media pun tidak sempat. “Dari pagi sampai sore atau malam saya tidak sempat nonton TV atau baca koran yang numpuk di atas meja,” ungkapnya.

Ia hanya membaca beberapa koran saja yang dibawa pulang, itu pun jika sempat. Ia juga mengatakan, belum terbiasa dengan kondisi sebagai Ketua DPR yang harus dimintai keterangan oleh media setiap hari, bahkan ada kalanya Marzuki mengaku terkejut melihat dirinya dibrondong media.

“Sebelum tidur saya baca, begitu saya baca kadang-kadang Subhanallah, Alhamdulilah, kadang Astaghfirullah, kadang juga Allahu Akbar,” kata Marzuki sembari tertawa.

Memang, awalnya Marzuki mengaku untuk terlebih dahulu memperbaiki sistem di DPR dari dalam, sehingga sempat juga berpikir untuk tidak banyak berbicara di media. “Saya ingin bekerja ke dalam dahulu, tapi ternyata tugas Ketua DPR tersebut sebagai speaker,” tegasnya.

Mengenai pembatalan raker komisi, kata Marzuki, dirinya lebih berpikir bagaimana mempersiapkan agenda raker komisi yang komprehensif. “Rencana kerja harus dirumuskan, dalam komisi ada tiga fungsi, pengawasan, legislasi dan anggaran,” ujarnya.
Marzuki mengungkapkan juga bahwa pimpinan DPR menargetkan seluruh fraksi menyelesaikan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) harus selesai sebelum masa sidang ini.

“Prolegnas untuk lima tahun. Prioritas harus benar-benar dibicarakan dengan baik, jangan sampai tidak seperti yang kemarin, yang banyak dibahas yang bukan dari prolegnas,” tukasnya.

Untuk itu, ia meminta agar publik dan media bersabar serta memberikan waktu untuk bekerja kepada DPR. “Kita baru membagi komisi pada enam hari pertama, dianggap tidak bekerja. Sudah dilantik belum menghasilkan apa-apa. Bagaimana kita mau bekerja terus, di satu sisi kita dihajar terus,” pungkasnya. (*/OL-7)

————————————————————

 

Waduh.., belum genap sebulan masa penyakit sudah bermunculan..? apakah wakil rakyat memang belum dipersiapkan kondisi fisik dan kesehatannya?

masalah kinerja dan pengalaman tentunya menjadi hal sangat penting, karena bila pengalaman tidak ada maka tidak ada bedanya dengan mengangkat rakyat jelata  non partisan parpol menjadi anggota DPR

Yang lebih menyedihkan jika yang akan bekerja tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak mau belajar, dan malah membingungkan, baik membingungkan anggota lain juga membingungkan masyarakat

 

apakah anda juga bingung?

Selamat datang di Indonesia

Chandra Ditempatkan 1 Blok dengan Tersangka Teroris

JAKARTA-Okezone – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah ditempatkan di sel berbeda satu sama lain di tahanan Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya, di Kelapa Dua, Depok. Chandra ditempatkan satu blok dengan tersangka terorisme.

Sementara itu Bibit ditempatkan satu blok dengan Aulia Pohan dan Maman Soemantri, terpidana kasus aliran dana Bank Indonesia.

“Fasilitas lebih baik dibanding Mabes, ruang lebih lebar, tetapi waktu besuk ditentukan hanya Selasa hingga Jumat, pukul 10.00 sampai 16.00 WIB,” ungkap Ary Juliano, salah satu kuasa hukum Bibit dan Chandra dalam konferensi pers di PSHK, Grand Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (1/11/2009).

Kondisi itu, lanjut Ary, menyulitkan kunjungan bagi keluarga keduanya, meski untuk pengacara diberi keleluasaan untuk menengok.

“Seharusnya waktunya lebih fleksibel,” pungkasnya.(ton)
————————————-

Waduh.., sudah ditangkap karena tuduhan yang berubah-ubah, sekarang ditahan di tempat yang lebih tertutup untuk masyarakat dan Pers, mau diapakan di dalam ya..?
Masihkan Kapolri terus menjadi Mr No Comment..?
Apakah SBY tetap akan bilang ” biarkan hukum berjalan, karena presiden tidak bisa mencampuri wewenang penegak hukum”..?
Bagaimana dengan citra Polisi dan Citra SBY selanjutnya..?

Ikuti episode berikutnya..