Jurus Cerdas Berantas korupsi : Jadikan Koruptor nama jalan strategis

Maraknya korupsi di Indonesia sudah mencapai taraf keterlaluan ,  meski KATANYA pemberantasan korupsi sudah dilakukan dan pemberitaan tentang kasus korupsi juga terus dikabarkan, hal tersebut tidak menyurutkan angka korupsi di negeri ini

Sudah terbukti hukuman pidana untuk koruptor tidak membuat mereka jera dan tidak memotivasi orang lain untuk tidak korupsi, koruptor masih bisa keluar sel penjara, jalan-jalan dan mengunjungi sanak saudara. meski negeri ini negara hukum , sanksi hukum korupsi tidak mampu mengurangi angka korupsi

Harus ada semangat baru untuk memberantas korupsi, kita masih punya sistem sosial yang bisa memberikan sanksi lebih tegas pada para koruptor yang sudah divonis secara hukum,  koruptor harus selalu dikenang sepanjang masa, dan dimasukkan dalam sejarah pemberantasan korupsi

Jurus cerdas 1 : JADIKAN KORUPTOR NAMA JALAN STRATEGIS

agar selalu dikenang dan diingat-ingat masyarakat, koruptor yang sudah divonis hukum dapat diabadikan menjadi nama jalan strategis, menggantikan jalan-jalan bernama hewan, tumbuhan dan istilah lain selain nama pahlawan (karena pahlawan  harus dikenang rakyat sepanjang masa ), misal :

Jalan Koruptor fulan no 13 kav 12 jakarta

istilah koruptor tidak boleh disingkat menjadi K Fulan, karena di situlah poin yang ingin ditekankan. karena banyak koruptor di tingkat daerah, sangat disarankan daerah tersebut yang mengabadikan koruptor, agar masyarakat setempat selalu teringat dan bisa menjelaskan kepada anak dan cucunya kenapa ada nama jalan koruptor fulan. sekali lagi yang diberi “kebahagiaan” untuk dijadikan nama jalan adalah nama koruptor yang sudah divonis hukum, agar tetap menghormati asas praduga tak bersalah

Jurus cerdas 2 : MASUKKAN PROFIL KORUPTOR DAN KASUSNYA PADA KURIKULUM ANTIKORUPSI

Materi pelajaran anti korupsi di sekolah-sekolah harus menyertakan profil koruptor dan kasusnya di dalam kurikulum, agar generasi muda mengetahui, memahami dan menghafalkan para koruptor baik di tingkat pusat maupun di daerahnya

Jurus cerdas 3 : MENERBITKAN WEB TER-UPDATE BERISI DAFTAR KORUPTOR PUSAT DAN DAERAH LENGKAP DENGAN PROFIL DAN RINCIAN KASUS

harus ada akses luas bagi masyarakat untuk mengakses daftar koruptor terbaru baik pusat maupun daerah, yaitu dengan info koruptor terbaru via website

Jurus cerdas 4 : MEMBUAT TANDA / CAP TERTENTU UNTUK KTP KORUPTOR

Memperlakukan koruptor seperti halnya tapol PKI di masa orde baru akan cukup efektif untuk lebih menegaskan bahwa KORUPSI ADALAH MUSUH NEGARA DAN RAKYAT, tidak ada lagi REMISI APALAGI GRASI untuk koruptor

Sanksi sosial tegas seperti ini diharapkan bisa membuat koruptor benar-benar jera, bahkan mungkin bisa membuat koruptor bunuh diri karena tak tahan menahan malu, masyarakat juga harus lebih tegas MENGUCILKAN KORUPTOR, karena mereka telah nyata-nyata merugikan rakyat, bangsa dan negara

 

 

img source: ajii.multiply.com

 

(koruptor) jangan dijebak, kasihan..

sebagai orang desa saya agak terhenyak saat Pak Lurah bilang jangan main jebak-jebakan, lebih baik bicarakan baik-baik, adakan koordinasi dsb.

ungkapan Pak Lurah ini menarik, karena saat itu kaur Korupsi pengen menyelidiki dugaan korupsi di tubuh kaur keamanan, bicara soal wewenang , antara kaur Korupsi dengan Kaur Keamanan tugasnya sama-sama memberantas maling, bedanya kaur keamanan bisa memberantas semua maling, kalo kaur korupsi khusus memberantas maling duit rakyat, tapi dibungkus kedok biaya ini dan itu, istilahnya maling berbulu domba.

Kalo kaur kemanan boleh menjebak maling , dengan pintu kandang ayam dibuka, trus diintai sampai malingnya keluar sambil bawa ayam trus dikejar dan diteriaki maling, tugas kaur korupsi agak canggih, dia menyelidiki kasus maling dengan main sadap telepon si calon maling, direkam trus kalo sudah saatnya transsaksi ato bukti dahy cukup, malingnya bisa langsung diambil dan disidangkan, ga perlu teriak2 dan ngejar2 malingnya

Yang bikin Pak Lurah bilang jangan dijebak ya gara-gara kaur korupsi diduga menyadap telepon kaur keamanan, kaur keamanan tau trus bilang ke wartawan masuk desa, lalu beritanya menyebar ke seluruh kampung, Pak Lurah jadi bingung kok bawahannya malah jadi berantem, gara-gara ada dugaan penjebakan oleh kaur korupsi. makanya ada rencana wewenang kaur korupsi  agak dikurangi, karena kalo kaur keamanan sampai gonta-ganti pada masa pemerintahan Pak Lurah, khan kasihan citra kaur keamanan..

kaur korupsi ke depan mungkin tidak bisa main sadap telpon lagi, mau dibuatin Peraturan Lurah (Perah), yang membatasi wewenang kaur korupsi untuk main sadap dan main jebak para koruptor, tentu kabar ini membuat para koruptor girang bukan kepalang, mereka ikut berbicara ke wartawan masuk desa, tentu bukan atas nama koruptor, tapi sebagai Pak RT dan Pak RW, pengusaha desa, staf-staf kelurahan dsb, intinya sangat mendukung diberlakukannya Peraturan Lurah tersebut, “LANJUTKAN PAK..” begitu yang sering mereka sampaikan waktu wawancara sama wartawan

Sebagai orang desa saya turut kuatir dengan kebijakan Pak Lurah ini, kalo kaur korupsi tidak boleh menjebak, kenapa kaur keamanan terkadang masih bisa menjebak maling, nangkap pengedar narkoba di desa, reputasi kaur keamanan memang sedang dipertanyakan warga desa, karena melihat kekayaan kaur keamanan yang bisa melebihi kekayaan Pak Lurah, padahal gajinya sama, tanah bengkok sawahnya malah lebih banyak Pak Lurah, knp bisa kaya raya si Kaur keamanan?

“Pake sihir kali mas.., Pak Lurah khan pernah bilang banyak sihir di sekitarnya, liat aja masih banyak mbah dukun berkeliaran..” , begitu ujar warga desa yang lain

sumber : orangdesa http://public.kompasiana.com